PANDE.co.id - Sekaa Teruna Teruni (STT) Dharma Bakti menggelar Lomba Penjor Hias se-pulau Lombok yang memukau di Wantilan Pura Buana Kertha, Dusun Jenggala, Desa Bilebante, Lombok Tengah.
Acara ini, yang merupakan inisiatif pertama dari STT Dharma Bakti, bertujuan untuk membangkitkan kreativitas seni generasi muda sekaligus melestarikan budaya leluhur yang kaya.
Ketua PHDI Kabupaten Lombok Tengah meresmikan acara dengan membuka sambutannya, mengapresiasi langkah STT Dharma Bakti dalam menginisiasi kegiatan ini.
Ia menyatakan bahwa Lomba Penjor Hias menjadi percontohan positif bagi pemuda se-Lombok Tengah untuk terlibat dalam kegiatan seni yang memupuk rasa cinta akan budaya.
Wantilan Pura Buana Kertha, Dusun Jenggala, menjadi saksi dari kekompakan dan semangat peserta yang mewakili delapan STT dari Jenggala, Suranadi, dan Lingsar.
Mereka antara lain Galing, Sketer Pingsiu, Vidya Sentana, Pas Kompak, Preman Pengkolan, Satria Taksu Maheswari, Satya Laksana, dan Pade Mare Demen.
"Kami merasa bangga melihat partisipasi aktif dari STT di seluruh wilayah. Lomba ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan untuk saling bertukar pengalaman dan mengenal lebih dekat antar-anggota STT," ujar salah satu peserta.
Dalam suasana keakraban, Lomba Penjor Hias ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi seni, tetapi juga berhasil memperkuat persaudaraan di antara peserta. Para peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan ide dan inspirasi mereka dalam membuat penjor yang unik dan mengesankan.
Tidak hanya melibatkan STT, Lomba Penjor Hias ini juga mendapat dukungan penuh dari Desa Wisata dan Krama Dusun Jenggala.
PHDI Lombok Tengah juga memberikan dukungan sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya pelestarian budaya dan kegiatan positif yang melibatkan generasi muda.
Ketua Pelaksana acara ini yaitu I Wayan Diarse, mengatakan "kegiatan ini berguna untuk memupuk solidaritas antar pemuda dan mengembangkan kreativitas. Dengan ini, kekerabatan akan tetap terjaga."
Lomba Penjor Hias STT Dharma Bakti berhasil menciptakan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan, sementara tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional yang kental.
Semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan untuk mendukung perkembangan seni dan budaya di Pulau Lombok.
