Dalam waktu empat hari sebelum Misa Agung tersebut dimulai, tim pemahat asal Bali ini tiba di Gereja Trinitas, Cengkareng, dengan potongan-potongan salib sesuai spesifikasi yang diminta.
Kisah ini menunjukkan betapa tingginya reputasi Desa Mas Ubud sebagai pusat seni ukir kayu yang berkualitas.
Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Denpasar menjadikannya sangat mudah dijangkau.
Wisatawan dapat mengambil rute menuju Patung Bayi Sakah, dan sepanjang perjalanan ke arah utara, akan berada di wilayah Desa Mas Ubud.
Rutenya pun dapat dilalui dengan nyaman karena jalanan beraspal, dan bisa dijangkau baik dengan menggunakan motor maupun mobil.
Selain keindahan seni, Desa Mas Ubud juga menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan untuk kenyamanan para pengunjung.
Penginapan, toilet, area parkir, dan beragam toko oleh-oleh sebagai kenangan selama berada di desa ini tersedia dengan baik.
Jadi, saat Anda berkunjung ke Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi keindahan seni kayu yang memukau di Desa Mas Ubud, yang tentunya akan menjadi pengalaman wisata yang tak terlupakan. [Maria Jesica]