GIANYAR, PANDE.co.id - Pulau Bali dikenal keindahannya yang telah mencuri perhatian wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Namun, di balik pesona pantainya, terdapat sebuah keindahan yang belum semua wisatawan ketahui, yaitu seni yang memukau.
Salah satu tempat di Bali yang menyimpan keajaiban seni ini adalah Desa Mas Ubud, terletak di Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Desa Mas Ubud adalah surganya seni ukir kayu.
Di sepanjang jalan desa ini, berjejer art shop yang memamerkan karya-karya indah para seniman.
Mulai dari ukiran kecil yang mempesona hingga patung setinggi satu meter menghiasi setiap sudut desa.
Namun, keberadaan Desa Mas Ubud tidak hanya terkenal karena ukiran-ukiran patungnya yang mengagumkan.
Desa ini juga dikenal sebagai penghasil ukiran pintu daun yang dibuat dengan mahir dari kayu.
Hasil karya mereka telah menembus pasar internasional, mencapai Eropa, Amerika, dan berbagai negara Asia lainnya.
Kualitas kayu yang digunakan oleh para seniman di Desa Mas Ubud diakui memiliki ketahanan dan keawetan yang luar biasa.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak wisatawan dan kolektor seni patung yang berduyun-duyun datang ke desa ini untuk membeli karya seni yang luar biasa dan menyaksikan proses pengukiran kayu yang menakjubkan.
Selain dari kalangan seniman, kemahiran para seniman kayu ini juga menarik para agamawan umat Katolik.
Menurut informasi dari Trinitas.or.id, pada tahun 1989, Romo Peter dan Bapak Felix Wiratmo pergi ke Desa Mas Ubud untuk bertemu dengan seorang pemahat bernama Bapak S. Dirgonomastu.
Mereka memimpin sebuah tim pemahat yang memiliki kemampuan untuk membuat salib sesuai dengan permintaan Paroki, tepatnya 40 hari sebelum Misa Agung yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 1989 di Gelora Bung Karno.