Urbano telah menjalani aktivitas mencari barang-barang di tempat sampah selama empat tahun terakhir.
Ia mengatakan bahwa ia telah membayar sewa apartemennya hanya dengan uang yang diperoleh dari penjualan barang-barang yang ia temukan.
Selain itu, ia juga berhasil melengkapi apartemennya secara gratis dengan barang-barang yang ditemukan.
Seiring berjalannya waktu, beberapa orang lainnya juga ikut bergabung dengan Urbano dalam petualangan ‘mencari harta karun di tempat sampah’ ini.
Temuan Urbano pada tahun lalu terbilang sangat banyak dan cukup beragam.
Diantaranya ialah termasuk lebih dari 50 televisi, 30 lemari es, lebih dari 20 mesin cuci, 50 komputer/laptop, hingga 15 sofa.
Selain itu, ada juga 50 penyedot debu, lebih dari 150 pot dan tanaman, lebih dari 100 lampu dan lukisan dekoratif, serta uang tunai senilai $849.
Salah satu hal yang menarik dari petualangannya adalah ia tidak perlu membeli produk pembersih selama bertahun-tahun.
"Ketika orang pindah, kamu harus mengembalikan apartemen dalam keadaan kosong total," jelas Urbano.
"Jadi selama bertahun-tahun, saya terus menemukan deterjen cucian yang terisi 30% hingga 40%, jadi saya hanya membawanya pulang," ia melanjutkan.
Menurut laporan sampah nasional terbaru Australia, negara tersebut menghasilkan sekitar 75,8 juta ton sampah pada tahun keuangan 2020 hingga 2021.
Dan faktanya sekitar 30% dari sampah tersebut yang dikirim ke tempat pembuangan akhir.
Urbano berharap bahwa kegiatannya dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi limbah.
"Saya pikir memberikan banyak barang secara gratis adalah hal yang baik. Jadi orang-orang akan mulai mendaur ulang dan juga mulai memperhatikan semua sampah," tuturnya.