sosio

Visi Herman Willem Daendels Dalam Rangka Pemindahan Pusat Pemerintahan Baru Dari Batavia Lama Ke Wilayah Yang Lebih Sehat

Selasa, 18 Juni 2024 | 17:45 WIB
Het Witte Huis di Weltevreden sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda yang baru. (Foto : Wikipedia)

PANDE.co.id – Pada masa pendudukan Hindia Belanda di Indonesia, Batavia dikenal sebagai ibukota tempat berjalannya bisnis dan pemerintahan kolonial.

Namun, setelah hampir dua abad berselang, Batavia lambat laun berubah menjadi tidak layak untuk dihuni.

Di masa tersebut, seorang Gubernur Jenderal bernama Herman Willem Daendels merasa prihatin jika masyarakat Hindia Belanda harus tetap tinggal sambil menunggu ajal mereka di Batavia.

 

Daendels Ingin Membangun Pusat Pemerintahan Baru

Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811) kemudian memiliki visi yang ambisius untuk membangun pusat pemerintahan dan pertahanan baru yang lebih sehat di Hindia Belanda.

Awalnya, Gubernur Jenderal Daendels berencana memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Surabaya.

Namun, rencana tersebut akhirnya batal karena beberapa kendala.

Gubernur Jenderal Daendels kemudian memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke kota pinggiran bernama Weltevreden.

Weltevreden ialah sebuah wilayah yang terletak beberapa kilometer ke arah pedalaman dari Batavia Lama.

 

Awal Mula Perpindahan Pemerintah Hindia Belanda Ke Weltevreden

Menurut BHM Vlekke dalam bukunya yang berjudul 'Nusantara: A History of Indonesia', Daendels menetapkan lokasi pembangunan Istana Putih (Het Witte Huis) di timur Lapangan Parade.

Wilayah tersebut saat ini lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Banteng.

Lokasi ini dipilih karena sebelumnya telah menjadi pusat militer Hindia Belanda sejak masa Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten.

Halaman:

Tags

Terkini