PANDE.co.id - Panca Sradha merupakan lima dasar kepercayaan dalam agama Hindu.
Elemen-elemennya mencakup keyakinan terhadap adanya Brahman, Atma, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa.
Kali ini, Pande.co.id akan menguraikan keyakinan yang keempat, yaitu Punarbhawa, dalam Panca Sradha.
Punarbhawa berasal dari dua kata, punar yang berarti "lagi" dan bhawa yang artinya "lahir" atau "menjelma".
Jadi, Punarbhawa dapat diartikan sebagai kelahiran yang berulang-ulang, juga dikenal sebagai penitisan atau samsara.
Agama Hindu meyakini bahwa setelah seseorang meninggal dunia, rohnya akan berada di alam baka, yang merupakan alam setelah kematian.
Dalam kitab Bhagawad Gita, Sang Krisna menyatakan, "E, Arjuna kamu dan saya sudah lahir berulang-ulang sebelumnya ini. Hanya, saya yang mengetahui, kamu tidak tahu. Kelahiran sudah semestinya akan didahului adanya kelahiran (yang terdahulu). Jadi anakku, kita semua sudah tahu bahwa semua perbuatan itu menyebabkan ada yang harus diingatkan (wasana), perbuatan (karma wasana) itu akan banyak warnanya."
Faktor-faktor seperti pengalaman spiritual dan kepercayaan terhadap karma memengaruhi keyakinan umat Hindu terhadap kelahiran kembali, yang erat kaitannya dengan konsep reinkarnasi.
Punarbhawa juga dianggap sebagai bentuk amal kebajikan dan pelaksanaan karma baik.
Proses kelahiran kembali dianggap selesai ketika manusia dapat menyadari dan mewujudkan sifat Atman yang sejati, suci, langgeng, dan sempurna tanpa cacat.
Dengan demikian, Punarbhawa menunjukkan pentingnya menghargai kehidupan dan menjalani setiap siklus kehidupan dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab.
Melalui kesadaran ini, diharapkan seseorang dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dan bermakna pada setiap siklus kelahiran dan kematian yang dialaminya.