PANDE.co.id- Ratusan orang diduga meninggal selama ibadah haji di Arab Saudi pada tahun ini.
Sebagian besar kasus kematian terjadi karena cuaca panas ekstrem dengan suhu mencapai lebih dari 51°C (123°F).
Badan berita AFP mengutip seorang diplomat Arab yang mengatakan bahwa 658 warga Mesir telah meninggal.
Indonesia pun melaporkan lebih dari 200 warganya meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji, sementara India mengonfirmasi 98 kematian.
Pakistan, Malaysia, Yordania, Iran, Senegal, Sudan, dan wilayah otonom Kurdistan di Irak juga telah mengonfirmasi kematian warganya.
Wall Street Journal melaporkan Amerika Serikat juga meyakini bahwa sejumlah warganya ada yang meninggal dunia karena kasus serupa.
Banyak saudara dan kerabat para jamaah yang hilang, melakukan pencarian di rumah sakit dan memposting pesan daring.
Dampak Dari Kasus Kematian Ini Menjadi Semakin Besar
Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, mencabut lisensi 16 perusahaan pariwisata dan merujuk para manajer perusahaan tersebut ke jaksa.
Upaya tersebut dilakukan karena kelalaian mereka dalam memfasilitasi perjalanan haji ilegal ke Mekah.
Pada hari Jumat, Yordania pun menahan beberapa agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan haji tidak resmi.
Sementara itu, Presiden Tunisia, Kais Saied, memecat menteri urusan agama di Tunisia.
Pemecatan tersebut dilakukan setelah media lokal melaporkan bahwa 49 warga Tunisia meninggal, banyak di antaranya merupakan jemaah tidak terdaftar.