Barulah pada tahun 1998, ketika kerusuhan politik terjadi di Indonesia, ia memiliki waktu untuk belajar bahasa Spanyol karena tidak ada wisatawan yang datang ke Tanah Air.
"1998 ada chaos politik sehingga tidak ada wisatawan, saya ambil sebagai kesempatan kursus bahasa Spanyol. Belum setahun kursus wisatawan Meksiko sudah mulai datang kembali, jadi bisa kursus sambil belajar," ungkapnya lagi.
Meskipun semenjak tahun 2002 ia berhenti sebagai guide in house, bang Lino tetap banyak membawa tur karena keahlian berbahasa Spanyol yang ia miliki.
Sebagai seorang freelancer, ia sering diminta oleh travel agent dari Meksiko untuk membawa para turis yang berkunjung ke Indonesia.
Saat ini (tahun 2024), eks Ketua HPI Jakarta ini masih tetap melakukan aktivitasnya sebagai freelance tour guide dan tour leader.
Belum lagi, ia juga tidak segan-segan untuk membagikan ilmu kepada generasi penerus pariwisata bangsa.
Perihal ini ia buktikan dengan pengabdiannya sebagai dosen sejak 2013, di salah satu kampus pariwisata di Jakarta.
Tidak lupa bang Lino memberikan pesan kepada kita semua; “Kita harus fokus dan terus belajar, tidak ada yang sempurna, tapi berusahalah untuk meminimalkan ketidaksempurnaan kita dengan terus belajar, diskusi dan tukar pikiran.”
Secara khusus, bang Lino juga berpesan kepada para pramuwisata untuk tetap sharing informasi dan berbagi ilmu dengan rekan-rekan sejawat.