Kompetisi ini diadakan di Stoke Mandeville, Inggris, dan menjadi cikal bakal Gerakan Paralimpik (Paralympic Movement).
Empat tahun kemudian, kompetisi tersebut mulai menarik perhatian internasional, dengan adanya partisipasi dari atlet Belanda.
Dari sinilah lahir gerakan global yang kemudian dikenal sebagai Paralimpik, atau Paralimpiade, yang menjadi ajang bergaya Olimpiade khusus bagi para atlet penyandang disabilitas.
Tanggal 29 Juli 1948 menandai tonggak penting dalam sejarah Paralimpiade.
Pada hari itu, bersamaan dengan Upacara Pembukaan Olimpiade London 1948, Dr. Guttmann menyelenggarakan kompetisi pertama bagi atlet penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.
Acara tersebut dikenal sebagai Stoke Mandeville Games dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan Paralimpiade pertama.
Paralimpiade resmi pertama kali diselenggarakan pada tahun 1960 di Roma, Italia, tepat setelah rangkaian Olimpiade berakhir.
Kompetisi ini diikuti oleh 400 peserta dari 23 negara, yang bersaing dalam delapan cabang olahraga.
Sejak saat itu, Paralimpiade terus berkembang dan menjadi salah satu ajang olahraga terbesar di dunia, yang tidak hanya menampilkan kehebatan atletik tetapi juga mempromosikan inklusi sosial.
Perkembangan Paralimpiade Dari Masa Ke Masa
Seiring waktu, Paralimpiade semakin mengukuhkan dirinya sebagai ajang olahraga yang penting dan bergengsi.
Pada tahun 1976, Paralimpiade Musim Dingin pertama kali diadakan di Swedia, melengkapi Paralimpiade Musim Panas yang sudah lebih dahulu dikenal.
Sama seperti Paralimpiade Musim Panas, Paralimpiade Musim Dingin juga diadakan setiap empat tahun sekali, dengan rangkaian acara yang mencakup Upacara Pembukaan dan Penutupan.
Kemajuan lebih lanjut dicapai pada tahun 1988, saat Paralimpiade Musim Panas di Seoul, Korea Selatan, diselenggarakan di tempat yang sama dengan Olimpiade.