JAKARTA, PANDE.co.id - Pengamat Politik dari FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menganalisa bahwa Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka memiliki narasi paling "edgy" dan melek tantangan digitalisasi dan AI yang masif di dunia global dibandingkan dua Cawapres pesaingnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD.
"Dari narasi, kita dapat melihat gagasan Gibran soal upaya keluar dari middle income trap, membangun potensi industri digital dengan menyiapkan SDM yang paham blockchain, cryptocurrency, artificial intelligence (AI) hingga robotics,” kata Insan, dalam sambungan telepon, Sabtu, 23 Desember 2023.
Menurut Insan, ide-ide lain seperti mengubah Jawa-sentrisme menjadi Indonesia-sentrisme dengan diversifikasi permodalan yang tidak terkonsentrasi pada APBN.
Termasuk juga, ambisi hilirisasi banyak potensi yakni nikel, timah, bauksit, biodiesel, dan bioethanol yang dapat menjadikan Indonesia raja energi terbarukan dunia.
“Pemikiran-pemikiran Gibran ini bisa kita katakan sangat edgy dalam merespons isu kekinian yang berkembang global,” ungkap pakar politik itu.
Berdasarkan Collins Dictionary, “edgy” merujuk kepada sifat kemutakhiran, inovatif dan terdepan.
“Artinya, Gibran memiliki gagasan yang out of the box, tidak standar dan berorientasi pada kemajuan dan perkembangan terkini,” imbuhnya.
Mahfud MD
Sementara, Cawapres Mahfud dan Cak Imin lebih fokus pada hal-hal yang bersifat pembenahan implementasi kebijakan, namun kurang gagasan yang mutakhir dalam melihat perkembangan global kekinian.
Insan melanjutkan, Cawapres Mahfud MD menyatakan bahwa ia akan mewujudkan pemerataan kemakmuran.
Mahfud, menurut Insan, berani menargetkan pertumbuhan ekonomi 7%, yang dapat diwujudkan bila inefisiensi administrasi dan korupsi dapat dituntaskan.
Namun, tidak ada gagasan baru soal bagaimana menghadapi perkembangan dunia global dengan tantangan-tantangan digital dan perkembangan AI baru saat ini.