Muncul isu propaganda besar yang tersebar melalui media sosial dengan menyebarkan kekhawatiran bahwa "Suara Pribumi Untuk Parlemen" akan menjadi 'kamar ketiga' parlemen.
Selain itu, kekhawatiran lain yang muncul adalah di masa depan, pendanaan federal akan lebih banyak atau difokuskan bagi masyarakat Aborigin.
Perdana Menteri Albanese mengkritik sebagian media yang mengalihkan perdebatan referendum dari isu inti.
Meskipun usulan reformasi konstitusi ini ditolak, masalah hak-hak masyarakat Aborigin tetap menjadi perhatian di Australia.
Selain itu, upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan inklusif kemungkinan akan terus berlanjut.