Kesan lain yang dirasakan saat menonton Petualangan Sherina 2 adalah unsur nostalgia yang begitu kental, seakan jarak 23 tahun sejak dirilisnya film pertama berlalu begitu cepat.
Film Petualangan Sherina 2 seakan membawa penonton ke masa lalu, namun dalam sekejap ingat problematika hidup masa kini.
Ya, anda tidak salah membaca.
Film ini menghadirkan problematika dunia kerja yang relate dengan sebagian besar usia target penonton, yaitu orang yang seumuran dengan Sherina, generasi milenial.
Walaupun memang film ini ditujukan untuk semua umur, namun Pande.co.id merasa film ini seakan menunjukkan kepada penonton yang dulu masih kecil saat menonton film pertama, bahwa saat nantinya mereka dewasa, masalah yang dihadapi bakal sama saja seperti Saddam dan Sherina.
Terlepas dari semua itu, Film Petualangan Sherina 2 patut diapresiasi karena berhasil menghadirkan tontonan yang menyenangkan.
Durasi 2 jam terasa cepat berlalu karena memang filmnya seru dan sesekali jenaka tanpa terasa dipaksakan.
Dapat dikatakan, film ini mengulang formula yang sama di film pertama yang terbukti sukses.
Chemistry antara Sherina Munaf dan Derby Romero sebagai pemeran utama juga patut diacungi jempol.
Mereka berhasil membawakan peran dengan baik dan berhasil membuat penonton percaya kalau memang seperti itulah sosok Sherina dan Saddam saat mereka dewasa.
Kehadiran Isyana Sarasvati sebagai pemeran antagonis juga berhasil mencuri perhatian.
Agak sedikit mengingatkan pada karakter Cruella de Vil di film 101 Dalmatians, namun dengan kekonyolan khas Isyana yang sering ditampilkan di atas panggung.
Oleh karena itu, Petualangan Sherina 2 bisa jadi pilihan tontonan yang menarik untuk siapapun, baik untuk ditonton bersama keluarga, teman, pasangan, maupun ditonton sendiri.