PALEMBANG, PANDE.co.id - Ada yang berbeda pada gelaran kualifikasi Piala Dunia 2026 babak pertama antara Tim Nasional Sepak Bola Indonesia melawan Brunei Darussalam 12 Oktober mendatang.
Timnas Garuda akan menjamu timnas negeri 'petro dollar' tersebut di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
Ini akan menjadi pengalaman pertama bagi timnas dibawah asuhan Shin Tae Yong untuk 'menjajal' rumput stadion kebanggaan Wong Kito Galo tersebut dalam agenda resmi FIFA.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berharap bahwa dengan digelarnya pertandingan di Palembang, pertandingan Timnas Sepak Bola Indonesia dapat dinikmati oleh insan bola di berbagai belahan negeri Indonesia.
Tidak lagi ada dikotomi pertandingan Timnas hanya milik suporter di Jawa, khususnya Jakarta.
PSSI berharap, suatu saat, ketika infrastruktur telah siap, pertandingan Timnas dapat digelar di beberapa daerah lain di luar pulau Jawa.
Bagi stadion Jakabaring sendiri, ini bukan pertama kalinya event besar diselenggarakan di tempat tersebut.
Selain PON, terhitung beberapa gelaran event internasional pernah dilaksanakan di sana; Piala Asia 2007, Sea Games 2011 hingga Asian Games 2023.
Stadion ini juga menjadi salah satu venue yang dipersiapkan oleh pemerintah guna menggelar agenda Piala Dunia U-20 pada 2023.
Sayang, niatan itu urung dilaksanakan akibat dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah pasca kontroversi atas penolakan keikutsertaan Timnas Israel oleh Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster.
Pembangun stadion ini dimulai pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2004.
Pembangun stadion ini erat kaitannya dengan ditunjuknya Sumatera Selatan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional 2004.
Stadion ini awalnya bernama Stadion Jakabaring karena lokasi stadion berada di pinggiran selatan Kota Palembang.
Namun, kemudian stadion kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini dirubah namanya menjadi "Gelora Sriwijaya", guna menghormati dan mengenang kebesaran Kerajaan Sriwijaya.
