PANDE.co.id - Politik selalu mengalami perubahan yang dinamis, dan di Indonesia, minat masyarakat terhadap politik memang sangat besar.
Namun, di Bali, terdapat dua kabupaten yang menarik perhatian karena tidak memberikan suara sama sekali kepada dua partai Islam ini, meskipun jumlah umat Islam di kedua kabupaten tersebut cukup signifikan.
Yang menarik, kedua partai tersebut adalah partai-partai yang sudah memiliki sejarah panjang dan tergolong legendaris sejak era kepemimpinan Presiden Soeharto.
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
PPP merupakan salah satu partai tertua di Indonesia yang masih eksis dari masa Orde Baru hingga sekarang.
Didirikan pada tanggal 5 Januari 1973, PPP merupakan hasil dari penggabungan empat partai Islam, yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI).
Selain tidak berhasil meraih kursi di DPR RI dalam Pemilu 2024, PPP juga tidak mendapat satu suara pun di Kabupaten Badung, Bali.
Di antara enam daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Badung, PPP tidak menerima satu suara pun, meskipun umat Islam di sana mencapai sekitar 10,78% dari total penduduk.
2. Partai Bulan Bintang (PBB)
Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang tokoh nasional yang dikenal oleh masyarakat luas. Namun begitu, partainya kurang populer di kalangan pemilih Islam.
Berdiri pada 17 Juli 1998 di Jakarta, PBB dianggap sebagai penerus Masyumi yang pernah berjaya pada masa Orde Lama.
Meskipun begitu, partai ini tidak memperoleh satu suara pun di Kabupaten Buleleng, yang merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah umat Islam yang signifikan di Bali.
Dari sembilan daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Buleleng, PBB juga tidak berhasil meraih satu suara pun, padahal jumlah umat Islam di kabupaten tersebut mencapai sekitar 9,31% dari total penduduk.