PANDE.co.id – Pilkada Klungkung, Bali, akan dilaksanakan pada 2024 ini, bersamaan dengan berbagai Pilkada lain di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu Pilkada yang akan dilaksanakan di Bali ini cukup menarik karena bupati incumbent, I Nyoman Suwirta, sudah 2 kali menjabat dan tidak bisa lagi mencalonkan diri.
Bupati Klungkung yang awalnya menang dari Gerindra dan pindah ke PDIP ini sendiri telah mengikuti Pileg 2024 untuk maju ke DPRD Provinsi Bali.
Untuk sementara (awal Maret 2024), Suwirta meraih suara tertinggi di Dapil Bali 8 atau Kabupaten Klungkung, diikuti I Ketut Juliarta dan I Ketut Mandia (Gerindra) dan Tjokorda Gede Agung (PDIP).
I Ketut Juliarta, pemuda dari Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung ini menjadi sorotan karena telah memenangi 'pertarungan' sengit untuk DPRD Provinsi Bali di Klungkung pada 2019 silam.
Pada Pemilu 2024 ini, I Ketut Juliarta dipastikan akan kembali menjadi Anggota DPRD Provinsi Bali dari Dapil Bali 8, Kabupaten Klungkung.
Juliarta sejauh ini mendapatkan suara terbanyak kedua dari rakyat se-Kabupaten Klungkung, hanya satu peringkat di bawah Bupati Klungkung 2013-2023, I Nyoman Suwirta.
Bukan 'kaleng-kaleng', pada periode sebelumnya, Juliarta dimandatkan Partai Gerindra sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali.
Ia pun kini juga digadang sebagai salah satu kandidat terkuat untuk maju menjadi Bupati Klungkung periode 2024-2029.
Dilansir dari beberapa sumber, pemuda 33 tahun ini siap untuk menjadi calon bupati jika memang direkomendasikan rakyat dan juga partainya.
Namun, ia sendiri tidak ingin mendahului rakyat yang telah mempercayainya sebagai anggota dewan, juga keputusan partai besutan Prabowo Subianto yang telah menaunginya hingga kini.
Diketahui bahwa PDIP dan Gerindra kemungkinan besar mendapatkan tiket untuk mencalonkan bupati dan wakil bupatinya sendiri untuk Pilkada Klungkung 2024.
