JAKARTA, PANDE.co.id - Di tengah serangan narasi negatif yang ditujukan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kubu Prabowo-Gibran tetap mempertahankan kampanye positif.
“Kita melihat bahwa banyak sekali kritik maupun narasi-narasi negatif yang menyudutkan kubu Prabowo-Gibran, namun menariknya kubu Prabowo-Gibran tidak terpancing dan mempertahankan kampanye positif,” kata pengamat politik dari Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, dalam sambungan telepon, Rabu, 6 Desember 2023.
Insan melanjutkan, kubu Prabowo-Gibran tampak tidak membalas narasi-narasi negatif yang menyerang. Hal ini dapat dilihat di media sosial X belakangan.
Sejauh ini, menurut Insan, kubu Prabowo-Gibran tetap fokus pada isu-isu seperti penanggulangan malnutrisi/stunting, ide kreatif anak muda, hingga goyang gemoy.
“Kritik terhadap pasangan Prabowo-Gibran wajar dilakukan kubu-kubu pasangan Capres lain yang memiliki elektabilitas lebih rendah di survey,” terangnya.
Berdasarkan survey terakhir di akhir November 2023 yang dilaksanakan oleh Lembaga Survey Nasional (LSN), pasangan Prabowo-Gibran unggul memimpin dengan 42,1 persen.
Kemudian, pasangan Ganjar-Mahfud menyusul di posisi kedua dengan 28,8 persen, lalu pasangan Anies-Muhaimin dengan capaian 25,2 persen. Ada pun posisi tidak memilih sebanyak 3.9 persen.
Insan meyakini narasi negatif digunakan untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas tersebut.
Dengan adanya narasi negative tersebut, harapan dukungan terhadap Prabowo-Gibran tersebut berpindah ke pasangan calon lainnya.
“Narasi negatif digunakan dengan harapan banyak masyarakat yang berpindah dukungan dari Capres Prabowo-Gibran ke pasangan Ganjar-Mahfud ataupun pasangan Anies-Muhaimin,” pungkas Insan.
Artikel Terkait
Kukrit SW, Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Tengah, Bersiap Menangkan Prabowo-Gibran Dalam Pemilu 2024