PANDE.co.id - Kekejaman yang terus berlangsung di Jalur Gaza menarik perhatian Uskup Agung Ettore Balestrero, Pengamat Tetap Takhta Suci Vatikan Untuk PBB di Jenewa.
Dalam pidatonya di sesi eksekutif ke-74 Dewan Perdagangan dan Pembangunan UNCTAD di Palais des Nations, Jenewa, beliau mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza.
Balestrero menyoroti dampak tragis kekerasan yang menimpa warga Palestina, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak yang kehilangan nyawa.
"Penderitaan masyarakat yang tidak pandang bulu ini tidak dapat diterima!" tegasnya.
Uskup Agung Balestrero tidak hanya mengkritik kekejaman tersebut tetapi juga menawarkan solusi praktis yaitu dialog.
Meskipun ia mengakui bahwa jalur dialog saat ini tampaknya sulit dilakukan, Balestrero yakin bahwa inilah satu-satunya solusi praktis untuk mengakhiri kekerasan yang meresahkan umat Kristen, Yahudi, dan Muslim di wilayah tersebut dalam jangka panjang.
Ia mengajukan permohonan kepada pihak berwenang Israel dan Palestina untuk berani memperbarui komitmen mereka terhadap perdamaian berdasarkan keadilan, serta menghormati aspirasi sah kedua belah pihak.
Uskup Agung Balestrero menegaskan komitmen Takhta Suci Vatikan terhadap solusi dua negara, dan percaya bahwa itu tetap menjadi opsi yang layak untuk mencapai perdamaian.
Pidatonya ditutup dengan mengutip seruan perdamaian Paus Fransiskus, yang mengecam kekejaman tersebut.
Paus Fransiskus mengajak semua pihak untuk mengakhiri penderitaan di Gaza, melindungi warga sipil, dan memberikan bantuan kemanusiaan yang lebih besar.
Dengan tegas, Paus Fransiskus menyatakan bahwa setiap manusia, tanpa memandang agama atau kebangsaan, adalah suci dan berharga di mata Tuhan, memiliki hak untuk hidup damai.
Panggilan damai ini menjadi suara bersama untuk menyelesaikan konflik di Gaza melalui jalur dialog, menegaskan bahwa keadilan dan perdamaian adalah harapan bagi semua umat manusia.
