JAKARTA, PANDE.co.id – Konflik Israel-Palestina masih terus berlangsung hingga hari ini.
Dalam perkembangannya, Palestina mendapat bantuan dari pasukan Wagner Rusia untuk melawan Palestina.
Pengamat politik dari Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menganalisa bahwa Rusia tidak sebaik yang dibayangkan dalam bantuan tersebut.
Menurut Insan, isu bantuan pasukan Wagner Rusia membantu perjuangan Palestina, serta keterlibatan misil-misil Rusia untuk dipakai pasukan Hizbullah dan Tentara Suriah dalam menyerang Israel akhir-akhir ini, dianggap sebagai sikap pro Rusia terhadap perjuangan Palestina.
“Padahal, Rusia diuntungkan dengan destabilitas kawasan Asia Barat karena konsentrasi Eropa dan Amerika Serikat akan terpecah dan tidak lagi fokus sepenuhnya membantu militer Ukraina,” ungkap Insan dalam sambungan telepon, Kamis, 23 November 2023.
Insan berpendapat, semakin panjang waktu perang di Palestina, maka Rusia akan semakin memiliki waktu mengintensifkan serangan ke Ukraina yang mulai kehabisan sumber dana maupun senjata.
Di sisi lain, tambah Insan, Rusia masih menjaga hubungan dengan Israel.
Presiden Chechnya, Ramzan Khadirov menangkapi massa anti-Israel di Chechnya.
Tindakan ini atas arahan dan restu Vladimir Putin yang berada di Moskow.
Sebagai informasi, bantuan Rusia kepada Palestina telah diberikan akhir-akhir ini. Putin mengatakan Moskow punya kewajiban moral membantu penduduk sipil di Gaza.
Pemberian bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza itu disebut sebagai "tugas suci".
"Ini adalah misi yang sangat penting, bersifat kemanusiaan, dan mulia. Kita perlu membantu orang-orang yang menderita akibat kejadian yang sedang berlangsung," ungkap Putin, dalam kutipan Russia Today, Kamis, 23 Oktober 2023.