PANDE.co.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menciptakan kejutan dalam dunia politik dengan mengubah dukungan mereka dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum 2024.
Meskipun PSI telah lama dikenal sebagai partai yang berfokus pada pemilih muda, mereka kini mendukung calon presiden yang lebih tua.
Apa yang menjadi latar belakang dari keputusan ini?
Pande.co.id menghubungi Kevin Geraldi, seorang pemerhati politik yang terkenal sebagai salah satu pelopor Gerakan Pesta Kita dan Gerakan Indonesia Berani, untuk mendapatkan perspektifnya mengenai hal ini.
Menurut Kevin, PSI sebenarnya telah menjalin hubungan baik dengan Gerindra, partai yang didukung oleh Prabowo Subianto, sebelumnya.
Oleh karena itu, keputusan PSI untuk mendukung Prabowo bukanlah hal yang begitu mengejutkan.
Salah satu aspek yang menarik adalah bagaimana Prabowo Subianto telah menjadi idola di kalangan pemilih muda, terutama di media sosial.
Ini bisa menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan PSI untuk mendukungnya.
Selain itu, Prabowo dianggap memahami geopolitik, yang menjadi relevan di tengah situasi politik internasional yang tidak stabil.
Kevin juga mengindikasikan bahwa mungkin ada kontrak politik antara PSI dan Gerindra atau Prabowo yang memastikan bahwa suara pemilih muda akan didengar dan diberdayakan jika Prabowo terpilih sebagai presiden.
Meskipun Prabowo adalah calon presiden yang paling tua di antara kompetitornya, Kevin menekankan bahwa yang terpenting adalah kompetensi, relasi antar manusia, dan gagasan yang dimiliki calon presiden.
Bagi Kevin, Prabowo dapat menjadi pemimpin yang melayani dengan baik, termasuk anak muda, meskipun usianya yang lebih tua.