PANDE.co.id - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, telah berkeliling untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa pasangannya, Anies Baswedan, bukanlah sosok radikal.
Dilansir TotalPolitik.com, Cak Imin, dalam beberapa kesempatan, mengunjungi kiai-kiai untuk menyampaikan pesan tersebut.
Dalam suatu acara bertajuk "Temu Juang" yang diadakan di Kafe UC UGM Bulaksumur Jogja pada Rabu, 11 Oktober 2023, Cak Imin awalnya membicarakan spirit reformasi dan demokrasi, yang kini semakin luntur di kalangan generasi muda.
Ia menyoroti bagaimana perkembangan media sosial telah berpengaruh besar terhadap pemahaman anak muda terkait konsep-konsep tersebut.
Ia menyayangkan bahwa semangat reformasi dan demokrasi yang begitu penting dalam sejarah Indonesia tampaknya semakin pudar, dan generasi saat ini tampaknya telah kehilangan pemahaman akan esensi dari spirit aktivisme.
Cak Imin mengungkapkan keprihatinannya bahwa saat ini kebenaran seringkali ditentukan oleh sebaran informasi di media sosial.
"Semua kebenaran ditentukan oleh persepsi yang ada di sosial media, semua kebaikan juga diukur oleh substansi yang ada di sosial media. Makanya saya akhir-akhir ini sibuk keliling ke kiai-kiai, pesantren-pesantren, untuk menjelaskan bahwa mas Anies itu bukan radikal, tapi kalau tiap hari dikampanyekan Anies Baswedan is radikal. Kalau mau jujur, Anies Baswedan itu liberal," ungkap Cak Imin.
Ketika pandangan mayoritas didoktrinasi, maka apa yang bukan fakta bisa dianggap sebagai kebenaran.
Ketua Umum PKB ini mengatakan bahwa semakin keonaran dan keburukan disiarkan, diteruskan, dibunyikan maka bisa jadi suatu saat itu akan dianggap kebenaran.
Dalam upayanya untuk membuktikan bahwa Anies Baswedan bukan sosok radikal, Cak Imin melakukan kunjungan ke berbagai kiai-kiai.
Ia berusaha untuk menyampaikan pesan bahwa pasangannya adalah sosok yang moderat, berlawanan dengan citra yang terkadang muncul di media sosial.
Melalui kunjungan-kunjungannya ini, Cak Imin berharap bahwa masyarakat akan lebih memahami siapa sebenarnya Anies Baswedan dan memisahkan fakta dari opini yang berkembang di dunia maya.
