Senin, 22 Desember 2025

Kisah Peristiwa Bandung Lautan Api 1946: Konflik Antara Sekutu dan TRI

Photo Author
- Minggu, 8 Oktober 2023 | 08:09 WIB
Momen Bandung Lautan Api, pembakaran gedung oleh tentara Indonesia. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Momen Bandung Lautan Api, pembakaran gedung oleh tentara Indonesia. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

PANDE.co.id - Pada tanggal 24 Maret 1946, Kota Bandung dilanda kerusuhan besar-besaran yang berdampak pada ribuan korban tewas dan kerusakan parah di berbagai gedung dan fasilitas umum.

Peristiwa ini dipicu oleh konflik antara Tentara Sekutu dan TRI (Tentara Republik Indonesia), yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Perbedaan persepsi menjadi salah satu pemicu utama konflik ini.

Bagi Sekutu, seluruh wilayah Nusantara yang sebelumnya dikuasai oleh Jepang menjadi tanggung jawab mereka.

Pasukan Belanda, yang merupakan bagian dari Tentara Sekutu, turut ambil bagian dalam konflik ini, memicu antipati di kalangan Indonesia terhadap Sekutu.

Sekutu berpendapat bahwa setelah Jepang menyerah pada mereka pada tanggal 14 Agustus 1945, seluruh wilayah yang sebelumnya dikuasai Jepang secara otomatis menjadi milik mereka.

Namun, di mata TRI, Indonesia sudah menjadi negara berdaulat penuh setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bagi Indonesia, Jepang adalah bangsa terakhir yang menjajah mereka, setelah sebelumnya bangsa-bangsa Eropa menduduki wilayah tersebut.

Konflik dimulai ketika Tentara Sekutu tiba dan berusaha menguasai Kota Bandung, dengan niat menjadikannya salah satu pangkalan militer mereka dan mengusir TRI dari kota tersebut.

Pada tanggal 21 Maret 1946, pesawat Sekutu mengudara di atas Bandung, menyebar selebaran yang memerintahkan 'ekstrimis' Indonesia untuk meninggalkan Bandung paling lambat tanggal 24 Maret 1946 pukul 12.00.

Namun, rakyat, laskar, dan TRI menolak perintah tersebut.

Residen Ardiwinangun, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Jawa Barat, pergi ke Jakarta untuk menemui PM Sjahrir.

PM Sjahrir memberikan instruksi agar perintah Sekutu sementara diikuti, tetapi ia juga mengatakan, "Kalau saudara-saudara tidak setuju, terserah apa yang mau saudara-saudara lakukan. Mau membumihanguskan Bandung, ya terserah. Bumihanguskan saja."

Pesan ini kemudian disampaikan oleh Residen Ardiwinangun kepada penduduk Bandung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ryan Vender Liwe

Tags

Terkini

Terpopuler

X