Selain Muhadjir Effendy, tim pengelolaan tambang Muhammadiyah terdiri dari beberapa jabatan penting lainnya.
Muhammad Sayuti ditunjuk sebagai sekretaris tim, sementara anggota tim meliputi Anwar Abbas, Hilman Latief, Agung Danarto, Ahmad Dahlan Rais, Bambang Setiaji, dan Arif Budimanta.
Izin Usaha Pertambangan
Keputusan Muhammadiyah untuk terjun ke dalam sektor pertambangan bukanlah keputusan yang diambil dengan tergesa-gesa.
Pada konferensi pers sebelumnya, PP Muhammadiyah mengumumkan penerimaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ditawarkan pemerintah kepada beberapa ormas keagamaan.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa setelah melalui berbagai masukan, kajian, serta beberapa pembahasan dalam rapat pleno, PP Muhammadiyah pada tanggal 13 Juli 2024 memutuskan untuk menerima IUP yang ditawarkan oleh pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan olehnya dalam tayangan YouTube Muhammadiyah Channel.
Langkah Strategis Muhammadiyah
Langkah Muhammadiyah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas kontribusinya dalam bidang ekonomi dan bisnis.
Tak hanya itu, langkah tersebut sekaligus memastikan bahwa pengelolaan sumber daya alam dilakukan dengan prinsip-prinsip yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Keputusan untuk mengelola tambang ini juga mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam mendukung pembangunan nasional melalui partisipasi aktif dalam sektor-sektor strategis.
Dengan penunjukan Muhadjir Effendy sebagai ketua tim, Muhammadiyah berharap dapat mengoptimalkan pengelolaan tambang yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.