Senin, 22 Desember 2025

Insentif Kendaraan Listrik Produksi Lokal, Pemerintah Ingin Indonesia Jadi Pemain Global

Photo Author
- Kamis, 18 Januari 2024 | 12:30 WIB
Menteri Koordinator Airlangga Hartarto bersama menteri lainnya. (Setneg.go.id)
Menteri Koordinator Airlangga Hartarto bersama menteri lainnya. (Setneg.go.id)

 

JAKARTA, PANDE.co.id - Pengamat Politik dan Kebijakan Negara dari FHISIP Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menyatakan bahwa insentif kendaraan listrik produksi dalam negeri oleh pemerintah merupakan langkah penting menuju kemandirian otomotif nasional.

Kemandirian otomotif, menurutnya, merupakan aspek strategis yang harus dimiliki negara sebesar Indonesia, terlebih bila Indonesia ingin menjadi pemain global.

Insan menyebut pemerintah memberikan insentif lebih bagi produksi otomotif nasional, yakni pabrik yang setidaknya memenuhi unsur 40 persen tingkat komponen dalam negeri yakni pemangkasan pajak pertambahan nilai Ppn dari 11 persen menjadi hanya 1 persen.

“Kita berharap langkah ini dapat menjadi tahap awal bagi Indonesia bukan hanya mencapai kemandirian otomotif nasional tapi menjadi pemain global dalam produksi kendaraan listrik", kata Insan dalam sambungan telepon, Kamis, 18 Januari 2024.

Menurut Insan, insentif semacam ini dapat dilanjutkan lebih besar bagi pabrikan yang memiliki tingkat kandungan lokal lebih dari 60 persen atau bahkan sudah melakukan alih teknologi secara total hingga tercipta merk kendaraan nasional sendiri.

Dengan demikian, Insan meyakini hal ini adalah langkah awal yang baik menuju industrialisasi. Pemerintah dapat memberikan insentif lebih lagi bagi yang memiliki TKDN lebih dari 60 persen.

“Lebih jauh lagi, insentif terbesar harus diberikan kepada produk yang sudah transfer teknologi secara total dan menggunakan merk nasional", lanjut Insan.

Insan melanjutkan bahwa penting bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian otomotif nasional, terlebih lagi dalam industri kendaraan listrik.

Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya alam nikel yang berlimpah dan sejalan, sebagaimana dalam penjelasan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, bahwa kita dapat menjadi eksplortir ke negara-negara seperti Filipina,Vietnam, dan Australia.

Dalam kondisi ini, Insan menerangkan bahwa kemandirian industri otomotif nasional menjadi kunci hilirisasi.

“Jangan sampai kita hanya menjual nikel tapi juga industri hilirnya yakni ketika nikel diolah menjadi kendaraan listrik. Di sana, kita mendapatkan value added atau nilai tambah,” Pungkas Insan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agil Kurniadi

Tags

Terkini

Terpopuler

X