PANDE.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan rekrutmen sebanyak 2,3 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2024, yang akan difokuskan untuk lulusan baru atau fresh graduate.
Jokowi menyatakan bahwa pemerintah membutuhkan generasi muda yang berkompeten di berbagai bidang ilmu dalam proses seleksi ASN 2024.
Menyikapi perkembangan teknologi yang sangat cepat, pemerintah membutuhkan individu muda yang terampil dari berbagai disiplin ilmu untuk mendukung transformasi layanan publik berbasis digital, meningkatkan efisiensi birokrasi, dan mendorong peningkatan kinerja serta akuntabilitas pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
Dijelaskan oleh Jokowi, seleksi ASN 2024 untuk lulusan baru akan mencakup 690.000 formasi yang tersebar di berbagai instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Pemerintah memberikan peluang kepada lulusan baru atau fresh graduate dengan membuka 690.000 formasi CPNS pada tahun 2024, terdiri dari 207 ribu di instansi pusat dan 483 ribu di instansi daerah," tambah Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan menyelesaikan penataan bagi non-ASN yang belum diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Pemerintah juga akan menyelesaikan penataan non-ASN berdasarkan database Badan Kepegawaian Negara (BKN), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. Pada tahun ini, dilakukan rekrutmen sebanyak 1,6 juta formasi yang belum diangkat sebagai PPPK," papar Jokowi.
Formasi-formasi tersebut akan diperuntukkan bagi guru, dosen, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis sesuai dengan kebutuhan.
Oleh karena itu, pemerintah berencana membuka rekrutmen calon ASN sebanyak 2,3 juta formasi dalam tahun ini.
Jokowi menekankan bahwa seleksi ASN 2024 merupakan kesempatan bagi talenta-talenta muda dan berpotensi di Indonesia untuk memanfaatkan peluang tersebut.
"Ini adalah bagian dari semangat reformasi birokrasi serta upaya meningkatkan pelayanan publik agar lebih berdampak dan berkualitas," tambah Jokowi.