PANDE.co.id - Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi I DPR RI, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, memberikan dukungan penuh terhadap penekanan misi Calon Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, untuk menjaga marwah TNI dan menghindari tindakan arogan terhadap masyarakat.
Pernyataan Agus yang menekankan agar prajurit TNI tidak melakukan arogansi dinilai sangat penting oleh Meutya, yang menegaskan bahwa TNI seharusnya menjadi perisai dan pelindung bagi rakyat.
"Seluruh prajurit TNI tidak boleh sekali-kali melakukan tindakan arogansi, tidak menyalahgunakan senjata yang dapat melukai hati dan menyakiti rakyat. TNI harus menjadi perisai dan pelindung rakyat karena TNI lahir dan tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat," tegas Meutya dalam pertemuan tersebut.
Meutya juga mengapresiasi pemaparan visi dan misi Calon Panglima TNI, yang dianggap sesuai dengan aturan yang ditentukan, yaitu antara 20-30 menit, dan lengkap secara administrasi.
Dalam visinya, Jenderal TNI Agus Subiyanto berkomitmen menjadikan TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif (PRIMA).
Pada bagian misi, Agus Subiyanto menekankan lima poin utama.
Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara.
Kedua, meningkatkan kemampuan perang yang responsif menghadapi perkembangan lingkungan strategis.
Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif dan bersinergi dengan lembaga lain.
Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dan kelima, menjadikan TNI yang adaptif terhadap tuntutan tugas dan spektrum ancaman.
Agus Subiyanto juga menegaskan komitmennya untuk melarang tindakan arogansi, penyalahgunaan senjata, dan amunisi yang dapat melukai dan menyakiti hati rakyat.
Dalam uji kepatutan dan kelayakan, Komisi I DPR RI juga mendalami isu-isu penting, termasuk pengamanan Pemilu 2024, netralitas TNI, dan masalah terkait Papua.
