PANDE.co.id - Indonesia dan Inggris semakin mendekatkan kerja sama perdagangan dan investasi mereka, menciptakan peluang besar untuk perkembangan yang lebih erat dan saling menguntungkan dalam beberapa tahun ke depan.
Inggris, sebagai salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia, berperan penting dalam pembangunan ekonomi kedua negara.
Pimpinan delegasi Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie, menyatakan bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara telah berlangsung lama dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dalam kunjungan kerja ke Parlemen Inggris, Syarief menyampaikan keyakinan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk memperluas kerja sama ini ke berbagai sektor.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar parlemen (P to P) Indonesia dan Inggris yang sudah terjalin dengan baik selama ini.
Delegasi Banggar DPR RI yang berasal dari berbagai unsur fraksi disambut dengan hangat oleh Anggota Parlemen Inggris Sir John Desmond Forbes Anderson, Viscount Waverley ke-3.
Syarief menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai Ketua ASEAN, dan Inggris, sebagai anggota aktif dalam G-20, memiliki potensi besar untuk menguatkan kerja sama mereka dalam sektor perdagangan dan investasi.
Dia menegaskan bahwa kedua negara memiliki peluang emas untuk menjalin kerja sama yang lebih erat, yang akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak.
Anggota Parlemen Inggris Sir John Desmond Forbes Anderson juga melihat pertemuan antara kedua delegasi parlemen sebagai momentum yang tepat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara.
Dia menekankan bahwa kedua parlemen memiliki peran penting dalam mendorong kerja sama di berbagai sektor.
Selama kunjungan kerja ini, delegasi Banggar DPR RI ingin berbagi pengalaman dan bertukar pikiran dengan Parlemen Inggris, terutama terkait Inggris sebagai pusat keuangan dunia yang memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi global.
Mereka juga membahas cara menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, termasuk perlambatan ekonomi, inflasi yang tinggi, dan suku bunga.
Pada akhir pertemuan, kedua delegasi sepakat untuk terus mendorong kerja sama di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, transportasi rendah karbon, hilirisasi pertambangan, produksi kopi dan teh, serta pendidikan.
Upaya ini bertujuan untuk menciptakan peluang baru bagi kedua negara dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi mereka, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dan Inggris.
