PANDE.co.id - Dalam menghadapi potensi konflik Israel-Hamas yang dapat memicu aktivitas teroris yang "tertidur," Anggota Komisi III DPR RI, Supriansa Manna Hawu, memberikan respons positif terhadap instruksi Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Supriansa menganggap analisis tersebut sebagai langkah yang sangat baik, sementara Polri seharusnya lebih peka dan mengedepankan antisipasi terhadap kemungkinan ketidakstabilan di masyarakat menjelang Pemilu 2024.
Menurut Supriansa, Polri dan semua jajaran kepolisian harus siap menghadapi kemungkinan munculnya teroris yang 'tertidur' atau individu yang mungkin mengganggu situasi Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat.
Dengan Indonesia memasuki tahun politik pada 2024, Supriansa menegaskan pentingnya menciptakan suasana aman dan damai selama proses pemilu berlangsung.
Agenda politik nasional, terutama pemilu, harus berjalan dengan lancar.
Ancaman dari kelompok tertentu yang berusaha menggagalkan Pemilu 2024 harus diantisipasi karena bisa mengancam demokrasi bangsa.
Dalam konteks ini, peran TNI-Polri sangat penting, tetapi Supriansa juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dengan memberikan informasi jika mereka melihat sesuatu yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya.
Kapolri sendiri telah memperingatkan bahwa dampak konflik Israel-Hamas perlu diantisipasi, karena bisa memotivasi para teroris yang 'tertidur' untuk melakukan aksi teror.
Oleh karena itu, Polri sudah meminta seluruh jajaran Korps Bhayangkara untuk selalu waspada.
Upaya antisipasi dilakukan melalui mitigasi dan pengawasan ketat pada lokasi-lokasi di mana teroris diduga berkumpul.
Sebagai upaya bersama dalam menjaga keamanan dan stabilitas selama tahap Pemilu 2024, partisipasi aktif dari masyarakat sipil dan tokoh masyarakat sangat penting.
Kolaborasi antara pihak kepolisian dan masyarakat akan membantu mencegah potensi gangguan keamanan yang dapat mengancam demokrasi dan kestabilan bangsa.
Dengan sinergi ini, diharapkan Indonesia dapat melewati tahap politik ini dengan sukses dan aman.
