JAKARTA, PANDE.co.id - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Palestina, Syahrul Aidi Maazat, menilai pentingnya peran NGO dalam mendukung dan menguatkan dukungan masyarakat serta pemerintah terhadap Palestina.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat semangat perdamaian dan kemerdekaan Palestina dalam forum-forum lokal dan global.
Menurut Syahrul, memberikan ruang bagi NGO untuk memberikan laporan kepada masyarakat dan wakil rakyat tentang upaya mereka untuk rakyat Palestina adalah langkah yang tepat.
Sebagai anggota parlemen, mereka berkomitmen untuk selalu mendukung perdamaian dan kemerdekaan rakyat Palestina di forum internasional dan bilateral.
Dalam konteks hak kemerdekaan, Syahrul menyatakan dukungan tegasnya terhadap prinsip kemerdekaan dan pembebasan dari penjajahan, sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.
Oleh karena itu, usaha yang dilakukan oleh Palestina untuk memperjuangkan hak kemerdekaan adalah langkah yang rasional dan pantas mendapat dukungan.
"Banyak resolusi dan negosiasi yang tidak membuahkan hasil. Jadi kalau sekarang ada perjuangan, kita harus dukung itu, karena itu adalah bagian dari hak mereka mempertahankan hak mereka," ungkap Syahrul dalam lansiran pers BKSAP, Rabu, 11 Oktober 2023.
Syahrul juga mengapresiasi kegiatan penggalangan solidaritas Palestina yang dilakukan oleh NGO di Indonesia, termasuk Aqsa Working Group, dan berkomitmen untuk terus mendukung program solidaritas Palestina.
Sebagai informasi, GKSB DPR RI-Palestina menerima kunjungan dari Aqsa Working Group di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, pada Selas, 10 Oktober 2023.
Pertemuan ini merupakan langkah dalam upaya mendukung dan menguatkan solidaritas terhadap Palestina dalam menghadapi peristiwa terkini.
Pada Sabtu lalu, 7 Oktober 2023, Pemerintah Israel secara resmi menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina, Hamas, melalui serangan darat, udara, dan laut.
Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menegaskan dukungan Indonesia untuk mendukung Palestina.
Fadli meminta kepada komunitas internasional fair dan obyektif dalam menilai keadaan Gaza lantaran Palestina menderita beberapa dekade.
