PANDE.co.id - Dalam era digital ini, media sosial menjadi salah satu sumber informasi utama bagi masyarakat.
Namun, bersama dengan kecanggihan teknologi, muncul pula ancaman berupa misinformasi dan disinformasi yang dapat merugikan masyarakat.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melalui salah satu akun Instagram mereka @turnbackhoaxid, telah mengungkapkan 7 asal muasal terjadinya mis dan disinformasi yang kerap merajai dunia maya.
1. Satire/Parodi
Tipe pertama adalah satire atau parodi.
Meskipun tidak memiliki niat merugikan, konten jenis ini berpotensi untuk mengelabui pembaca.
Mafindo menekankan pentingnya kehati-hatian dalam memahami konten yang mungkin terlihat sebagai lelucon, namun sebenarnya dapat menyesatkan.
2. Konten Yang Menyesatkan
Tipe kedua adalah konten yang menyesatkan, di mana informasi disusun dengan cara yang membingkai isu atau individu tertentu.
Mafindo mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap manipulasi informasi yang dapat mempengaruhi persepsi publik.
3. Konten Tiruan
Konten tiruan menjadi tipe ketiga yang diungkapkan oleh Mafindo.
Ini terjadi ketika sumber asli ditiru tanpa izin, yang dapat menyesatkan pembaca mengenai keaslian dan kredibilitas informasi.
4. Konten Yang Dimanipulasi