sport

FIFA Safeguarding Summit 2023: Meningkatkan Keselamatan Dalam Dunia Sepak Bola

Jumat, 3 November 2023 | 21:40 WIB
Aldi Iqbal Tawakal dan Muhammad Rahmawan. (PSSI.org)

PANDE.co.id - Pada tanggal 25-26 Oktober 2023, FIFA menggelar Safeguarding Summit pertama di Markas FIFA.

Acara tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 100 FIFA Learner dari 70 Asosiasi Anggota yang telah lulus dari program FIFA Guardians Safeguarding in Sport Diploma.

Salah satu lulusan yang mencuri perhatian adalah Anggota Dewan FIFA dan Presiden Sepak Bola Selandia Baru, Johanna Wood.

Acara ini memiliki dua tujuan utama yang sangat penting dalam upaya FIFA meningkatkan standar safeguarding dalam dunia sepak bola.

Tujuan pertama adalah upacara wisuda bagi lebih dari seratus FIFA Learner yang berasal dari 70 Asosiasi Anggota, enam asosiasi regional, dan dua konfederasi yang telah berhasil menyelesaikan FIFA Guardians Safeguarding in Sport Diploma.

Johanna Wood, dalam pidato singkatnya, menekankan pentingnya kelompok ini untuk memberikan dukungan satu sama lain dan komunitas sepak bola secara keseluruhan.

Indonesia juga memiliki dua wakil yang berhasil lulus sebagai FIFA Guardians, yaitu Aldi Iqbal Tawakal dan Muhammad Rahmawan.

Tujuan kedua dari Safeguarding Summit adalah berbagi praktik-praktik terbaik dan pembelajaran yang diperoleh dari Safeguardians.

Petugas Safeguarding dari berbagai asosiasi anggota FIFA, konfederasi, serta perwakilan berbagai pemangku kepentingan di dunia olahraga yang aman ikut serta dalam diskusi panel dan presentasi.

Hal ini mencerminkan komitmen FIFA dalam menjaga keselamatan dalam sepak bola.

Bagi PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), acara ini menjadi momen penting dalam mendukung penyelenggaraan FIFA U-17 World Cup di Indonesia.

Dengan semua pemain dalam kategori anak-anak, penerapan program FIFA Safeguarding menjadi sangat penting untuk menjamin keamanan peserta dan semua pihak yang terlibat dalam turnamen.

Marie-Laure Lemineur, FIFA Head of Safeguarding & Child Protection, menekankan bahwa perubahan sistemik dalam safeguarding memerlukan waktu. "Safeguarding itu maraton, bukan lari cepat," ujarnya.

FIFA telah menyadari bahwa pengembangan sepak bola tidak hanya melibatkan keterampilan sepak bola, tetapi juga melibatkan kewajiban untuk melindungi mereka yang rentan akibat aktivitas sepak bola.

Halaman:

Tags

Terkini

Di Bogor, Garudayaksa FC Pertahanan Puncak Klasemen

Minggu, 12 Oktober 2025 | 22:02 WIB